KUBET – Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM

Grab Indonesia merekrut ribuan pengemudi ojek online atau ojol, untuk sekaligus menjadi mitra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan bahwa semua orang bisa bergabung menjadi mitra Grabike, Grabcar, dan merchant. Ini juga termasuk penyandang disabilitas, yang kini berjumlah 700 orang.
“Pendidikannya juga bebas. Kesempatan ini dibuka seluas-luasnya pada siapapun, sehingga siapapun mempunyai opportunity untuk mendapatkan income itu yang paling penting,” ungkap Neneng dalam konferensi pers di Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2025).
Dia mencatat, sejak 2018 pihaknya membuka 4,6 juta lapangan pekerjaan dari mitra UMKM.
Salah satu driver ojol bahkan kini telah memiliki rumah makan ayam penyet, untuk menambah penghasilannya. Karenanya, Grab membuka peluang bagi mitra pengemudi untuk membuka usahanya.
“Kalau dari survei kami, 50 persen dari driver kami itu adalah korban PHK dan tidak punya penghasilan. Kemudian setelah mereka join dengan Grab, penghasilan mereka menjadi dua kali lipat,” ucap Neneng.
Dia menyampaikan, Grab dan Kementerian UMKM menginisiasi program Kota Masa Depan sejak 2021, yang menjangkau 15 kota kecil dan lebih dari 200.000 UMKM telah bergabung.
Pihaknya turut memfasilitasi calon mitra yang akan bergabung dengan rekrutmen selama tiga hari di Gedung Smesco. Pendaftar diminta menyiapkan persyaratan yang telah ditentukan. Mereka juga akan diarahkan untuk langsung mendaftar BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara itu, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menilai driver ojol berstatus menjadi UMKM dapat membantu meningkatkan pendapatan.
“Bisa bayangkan, kalau kita treatment sebagai tenaga kerja berarti mekanismenya harus menikuti mekanisme ketenagakerjaan,” ucap Maman.
“Di mana, rata-rata mereka yang masuk sebagai mitra ojol adalah mereka yang lebih mengejar pada pekerjaan paruh waktu,” imbuh dia.
Menurut Maman, pengemudi ojol akan mendapatkan insentif pemerintah yang tengah disiapkan bagi pelaku UMKM.
Dengan status tersebut, para mitra bisa mengakses berbagai fasilitas negara seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan, BBM dan LPG bersubsidi, hingga pelatihan SDM dari pemerintah.
Status ini memungkinkan mereka tetap mempertahankan fleksibilitas, sekaligus mendapatkan perlindungan dan akses pembiayaan layaknya pengusaha UMKM formal lainnya.
“Kalau di-treatment sebagai pekerja itu prediksi kami kurang lebih sekitar 15-20 persen saja yang bisa terakomodasi,” ucap Maman.