KUBET – Sederet Upaya Keberlanjutan Astra Group, Bangun PLTS hingga Kembangkan Bahan Bakar Hidrogen

Indonesia-Singapura membangun Nusantara Sembcorp Solar Energy Power Plant, sebuah proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW).

Lihat Foto

EBT) antara lain memasang PLTS, mengeksplorasi pembangkit geotermal, hingga mengembangkan bahan bakar hidrogen.

Director Operation and Engineering EPN, Eko Harry Ariadin, mengungkapkan pihaknya membangun PLTS untuk anak perusahaan grup Astra, PT Agincourt Resources dengan kapasitas 30,2 megawatt peak (MWp). Sebanyak 5 MWp dalam tahap pemasangan.

“Ini rata-rata semuanya rooftop di areanya Astra Group, pabrik-pabriknya Astra, Astra Daihatsu, Astra Otopart kemudian dealer-dealernya auto2000, PAMA kami pasang solar panelnya,” ungkap Eko dalam Media Gathering PAMA Group di Berau, Kalimantan Timur, Rabu (25/6/2025).

Selain itu, melakukan co-firing atau mengganti bahan bakar batu bara dengan biomassa di PLTU PAMA 1 dengan kapasitas 2×15 megawatt (MW), dan PLTU Tanjung Jati berkapasitas 2.000 megawatt. Bahan baku biomassa didapatkan dari sisa kayu dari penebangan pohon.

Guna mendorong transisi energi, perusahaan turut mengembangkan pembangkit geotermal di PLTP Rantau Dedap, Sumatera Selatan.

Pembangkit ini dioperasikan oleh PT Supreme Energy Rantau Deda dan mulai beroperasi secara komersial pada 2021 dengan kapasitas 91 MW.

“Selanjutnya ada waste to energy (proyek) PT Jabar Environmental Solution, konsepnya adalah bagaimana nanti sampah kota itu dikumpulkan di Legk Nangka, sampah kota dipilah mana materi-materi yang bisa diolah atau tidak,” tutur Eko.

Pihaknya pun berencana mengolah sampah di enam kabupaten wilayah Bandung untuk menggerakan turbin. Setidaknya, ada 2.000 ton sampah per hari yang nantinya diolah.

“Konsep kami mengedepankan biodiversity, jadi kami pakai konsep mini hidro karena pembangkit yang kami bangun konsepnya run of river hanya mengalir ke sungai untuk nanti membangkitkan turbin,” ucap dia.

PT EPN kini berencana mengembangkan bahan bakar hidrogen untuk dump truck. Proyek tersebut akan dimulai pada 2026 mendatang.

“Hidrogen project untuk mensupport PAMA project tahun depan, kami akan implementasi hidrogen dump truck di area mining laser equipment program miliknya PAMA,” sebut Eko.

Sejauh ini, produksi hidrogen masih dalam tahap pembelajaran. Eko menjelaskan, proyek bahan bakar hidrogen dilatarbelakangi melimpahnya air di kawasan operasional perusahaan.

“Kalau hidrogen memang dari holding kami, UT sama PAMA ingin trial hidrogen. Pada saatnya nanti, hidrogen itu bisa saja menjadi salah satu bahan bakar yang vital,” kata dia.

Eko menjelaskan, teknologi yang digunakan ialah elektrolisis air yakni air dengan spesifikasi tertentu diolah dalam alat elektrolisa untuk menghasilkan hidrogen. Hidrogen kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam sistem fuel cell, yang menggerakkan dump truck ramah lingkungan.

“Yang sudah ada hidrogen setahu saya baru Anglo American (perusahaan tambang), tetapi enggak masif karena masih mahal,” imbuh Eko.