KUBET – Wujudkan Dekarbonisasi Industri, Teknologi Jadi Salah Satu Kunci

Pembicara dalam Peta Jalan Dekarbonisasi Industri di Indonesia: Strategi Menuju Net Zero 2050.

Lihat Foto

dekarbonisasi

Founder GreenTeams, Jaja Ahmad Subarja, mengatakan bahwa pihaknya optimistis dekarbonisasi industri dapat tercapai dengan teknologi yang menghasilkan data akurat, transparan, dan dapat ditindaklanjuti.

“Data tersebut menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan, perencanaan strategi pengurangan emisi, serta pemenuhan regulasi lingkungan,” ungkap Jaja dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025). 

Hal ini disampaikan, dalam diskusi yang digelar bersama Ecoxyztem bertajuk Peta Jalan Dekarbonisasi Industri di Indonesia: Strategi Menuju Net Zero 2050. 

Forum itu mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perindustrian, ahli di bidang lingkungan serta 10 pelaku industri yang wajib menerapkan Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Kontinyu (SISPEK).

“GreenTeams siap mendampingi industri dan regulator dalam pemantauan kualitas udara dan emisi secara berkelanjutan, guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” jelas Jaja. 

Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Pengendalian Pencemaran dan Mutu (Pokja PPMU), Noor Rachmaniah, mengapresiasi pemasangan Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien (SPKUA) yang dilakukan oleh kawasan industri MM2100 di Cikarang.

Nantinya, akan ada penambahan titik SPKUA sesuai arahan Menteri Lingkungan Hidup. 

“Pemasangan minimal dua titik SPKUA yang mengikuti arah angin up wind dan down wind, dan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap lokasi kawasan ini,” ucap Noor. 

“Hasil pemantauan SPKUA tersebut ditampilkan dalam bentuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU),” imbuh dia.

Adapun pemantauan emisi secara berkelanjutan, termasuk pembangunan SPKU di kawasan industri menjadi langkah menghasilkan data yang transparan. Data ini penting untuk mendukung evaluasi, akuntabilitas, serta pengambilan kebijakan yang tepat dalam upaya dekarbonisasi.

Ketua Tim Dekarbonisasi Industri Kemenperin, Sri Gadis Pari Bekti, menyebut pihaknya tengah menyiapkan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri yang bakal dirilis dalam waktu dekat. 

“Roadmap ini bertujuan untuk memfasilitasi transisi yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan target keberlanjutan untuk pencapaian Net Zero Emission sektor industri pada tahun 2050 atau sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional,” ujar Sri. 

Hasil diskusi menunjukkan, keberlanjutan kini telah menjadi standar baru dalam rantai pasok global. Bahkan, produk yang secara teknis sudah baik pun bisa ditolak pasar jika dinilai memiliki jejak karbon yang terlalu tinggi. 

Karena itu, penting bagi industri mengelola maupun mengantisipasi dampak lingkungan sejak awal proses produksi sebagai bagian dari strategi jangka panjang.