KUBET – Gara-gara Trump, Investor Global Tarik Investasi Berkelanjutan Rp 144 Triliun

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengumumkan tarif impor kendaraan dan suku cadang sebesar 25 persen, di Oval Office, Gedung Putih, Washington DC, Rabu (26/3/2025).

Lihat Foto

investasi berkelanjutan dengan total 8,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 144 triliun pada kuartal pertama tahun ini.

Laporan tersebut disampaikan perusahaan riset investasi dan jasa keuangan global,  Morningstar, pada Kamis (24/5/2025,) sebagaimana dilansir Reuters.

Penarikan dana besar-besaran tersebut tak lepas dari ulah Presiden AS Doland Trump yang menggeser berbagai inisiatif iklim “Negeri Paman Sam”.

Penarikan dana investasi terbesar terjadi di Eropa yang mencapai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 20 triliun untuk kuartal pertama 2025.

Akan tetapi, Eropa masih menjadi penyumbang investasi terbesar yang mencapi 3,16 triliun dollar AS atau sekitar Rp 53 kuadriliun.

Dalam laporannya, Morningstar menyampaikan kembalinya Trump ke Gedung Putih menurunkan prioritas tujuan keberlanjutan di Eropa.

Pasalnya, berbagai kebijakan yang diambil seperti perintah eksekutif terhadap upaya keberagaman, kesetaraan, dan inklusi telah menciptakan risiko hukum baru bagi banyak sektor.

Hortense Bioy dari Morningstar Sustainalytics mengatakan dalam catatannya, fenomena tersebut menandakan adanya pergeseran.

Pergeseran yang dia maksud tidak hanya dalam arus investasi, tetapi juga dalam cara strategi investasi berkelanjutan dipersepsikan dan diposisikan di pasar.

“Kami melihat tanda-tanda konsolidasi lebih lanjut, aktivitas rebranding, dan pengembangan produk yang hati-hati, di tengah reaksi keras ESG (environmental, social, dan governance) di AS yang kini juga secara nyata memengaruhi sentimen di Eropa,” kata Bioy.

Di sampin itu, peluncuran produk berkelanjutan baru berjumlah 54 pada kuartal pertama tahun ini, sekitar setengah dari 105 yang diluncurkan pada kuartal sebelumnya. 

Manajer aset mengubah merek 335 dana berkelanjutan pada kuartal pertama, seperti dengan menghapus atau mengubah ketentuan ESG mereka, lebih dari dua kali lipat jumlahnya dibandingkan kuartal sebelumnya.