KUBET – Mata Lokal Fest 2025 Digelar, Angkat Isu Pangan hingga Budaya
Tribun Network kembali menggelar Mata Lokal Fest 2025 bertajuk Cutting Edge for Local Sustainability. Acara ini dihadiri pejabat pemerintah, sektor swasta, akademisi, organisasi internasional, hingga pelaku UMKM untuk membahas percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.
Isu pangan, energi, ekonomi, dan budaya dibahas secara mendalam di Mata Lokal Fest 2025.
“DPR akan terus mendukung kebijakan yang progresif dan inklusif guna mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia,” kata Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025).
CEO Tribun Network, Dahlan Dahi, menegaskan bahwa kekuatan lokal harus menjadi fondasi utama dalam membangun masa depan Indonesia yang berkelanjutan.
“Mata Lokal Fest bukan sekadar forum diskusi, tetapi ruang aksi untuk menyatukan gagasan dan membangun gerakan kolektif. Kami percaya kekuatan lokal adalah fondasi dari perubahan nasional,” tutur Dahlan.
Pihaknya berkomitmen menjadikan ekosistem media sebagai katalisator kolaborasi lintas sektor. Dalam satu hari penuh, acara ini menghadirkan rangkaian agenda mencakup forum diskusi summit, apresiasi melalui Mata Lokal Award, dan interaksi publik lewat Festival.
“Seiring dengan perubahan regulasi terkait keberlanjutan baik di tingkat global maupun nasional, Tribun Network tetap teguh berkomitmen untuk mendorong akselerasi gerakan sustainability kolektif di tingkat lokal melalui pemanfaatan platform media kami,” ucap Dahlan.
Pelestarian Budaya dan Peran UMKM
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai pilar pembangunan berkelanjutan. Dari sektor usaha, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyatakan UMKM harus diberi peran strategis dalam pembangunan nasional.
“Kami percaya bahwa pelaku usaha kecil memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi yang adil dan merata,” jelas Maman.
Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi nyata, Tribun Network memberikan Mata Lokal Award 2025 kepada berbagai pihak, seperti Universitas Terbuka di sektor pendidikan, PT PLN di sektor lingkungan.
Lainnya, Bank Syariah Indonesia, BRI, Kalbe Nutritionals, hingga individu seperti Ema Suranta sekalaku pelaku UMKM yang berhasil mengolah limbah menjadi sumber ekonomi baru.