KUBET – Terobosan AI Google, Pangkas Emisi Lampu Lalu Lintas

Konsentrasi polusi udara bisa 29 kali lebih pekat dibandingkan dengan jalanan terbuka atau jalan bebas hambatan di mana lalu lintas bergerak lancar.
Sekitar 50 persen dari total emisi polusi di persimpangan tersebut berasal dari kendaraan yang berakselerasi atau mempercepat laju setelah sebelumnya berhenti.
Optimasi lalu lintas menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) pun bisa menjadi salah satu cara untuk mendukung keberlanjutan yang mungkin tidak langsung terlintas di pikiran banyak orang, namun sebenarnya memiliki dampak yang sangat besar dan signifikan.
Pendekatan ini bisa dilakukan dengan melibatkan penggabungan kemampuan machine learning dengan sistem-sistem kota yang sudah beroperasi, memungkinkan penerapan langsung melalui intervensi berbasis perangkat lunak.
Pendekatan itu sudah dilakukan oleh Google melalui Project Green Light.
Pendekatan tersebut dilakukan dengan memperluas program pengoptimalan lalu lintas bertenaga AI di 70 persimpangan di 17 kota di empat benua.
Project Green Light bekerja dengan memanfaatkan data lalu lintas global selama sepuluh tahun dari Google Maps. Data masif ini kemudian dianalisis oleh algoritma machine learning yang canggih untuk mengidentifikasi dan memahami pola-pola lalu lintas.
Berdasarkan analisis tersebut, sistem ini memberikan rekomendasi yang spesifik dan cerdas kepada para insinyur lalu lintas kota tentang cara terbaik untuk mengatur waktu lampu lalu lintas demi mencapai aliran kendaraan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Melansir Sustainability Magazine, Selasa (3/6/2025) Project Green Light dimulai pada tahun 2020 oleh divisi penelitian Google sebagai bagian dari misi mereka untuk mencari dan mengembangkan teknologi yang dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Pada awalnya, program atau inisiatif tidak hanya berfokus pada optimasi lalu lintas, namun ke manajemen lalu lintas karena skala masalah dan keunggulan data unik Google dalam memahami jaringan jalan global.
“Tujuan inti dari Project Green Light adalah untuk membuat lalu lintas di persimpangan kota menjadi lebih lancar sehingga mengurangi pemborosan bahan bakar dan menurunkan emisi di persimpangan,” jelas Yossi Matias, Wakil Presiden dan Kepala Google Research.
Transportasi jalan berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global, dengan transportasi menyumbang 15 persen dari total emisi.
Persimpangan memperburuk masalah karena kendaraan sering kali berakselerasi dari posisi diam.
Lebih lanjut, sistem ini menciptakan model AI yang mengukur arus lalu lintas melalui persimpangan, termasuk pola mulai-berhenti, waktu tunggu rata-rata, dan koordinasi antara sinyal yang berdekatan.