KUBET – KADIN: Keberlanjutan Bukan Beban, Tapi Daya Saing Baru bagi Industri

keberlanjutan tidak lagi bisa dilihat sebagai beban tambahan. Di tengah ketatnya kompetisi global, prinsip keberlanjutan justru menjadi kunci baru untuk meningkatkan daya saing industri nasional.
“Hal-hal praktis seperti efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan emisi bisa menjadi keunggulan untuk bersaing di pasar,” kata Anthony Utomo, Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan KADIN, dalam konferensi pers refleksi lima tahun program Climate Solution Partnership (CSP), Kamis (12/6/2025), di Jakarta.
Menurut Anthony, transisi energi di sektor industri bukan lagi konsep abstrak. Langkah-langkah menuju operasional yang lebih berkelanjutan kini menjadi keharusan. Terlebih, kondisi ekonomi global yang penuh tekanan membuat pelaku industri perlu mencari cara baru untuk bertahan.
“Industri yang menjalankan operasional secara berkelanjutan bisa mendapat keunggulan kompetitif. Ini bukan hanya soal tanggung jawab lingkungan, tapi strategi bisnis,” ujarnya.
KADIN saat ini bekerja sama dengan CSP, sebuah inisiatif lima tahun (2021–2025) yang digagas oleh HSBC, World Resources Institute (WRI), dan WWF. Tujuannya untuk mempercepat aksi iklim di sektor industri, sekaligus membuka peluang ekonomi hijau.
“CSP telah membantu banyak sektor industri menyusun strategi keberlanjutan, menetapkan target net zero, dan membangun kapasitas menuju transisi energi,” kata Anthony.
Ia menyebut bahwa program ini tidak hanya menyasar pelaku usaha skala kecil dan menengah. Dari industri tekstil seperti PT Pan Brothers hingga gas industri seperti PT Samator Gas, perusahaan-perusahaan tersebut disebut sudah menjalankan transisi energi demi memenuhi tuntutan pasar global.
“Dengan CSP, pelaku industri jadi memiliki nilai kompetitif untuk masuk ke pasar yang lebih besar dan selektif,” ujarnya.
Senada Managing Director WRI Indonesia sekaligus perwakilan CSP, Arief Wijaya, mengatakan bahwa transisi energi merupakan fondasi untuk pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Meningkatnya permintaan global terhadap produk dan jasa berkelanjutan adalah peluang besar. Kalau bisa dimanfaatkan, ini akan menopang pertumbuhan ekonomi, terutama ekonomi hijau,” katanya.
Oleh sebab itu, selama lima tahun terakhir, Arif mengatakan bahwa CSP telah memberikan pendampingan teknis serta membangun kolaborasi lintas sektor dari pelaku usaha hingga pemerintah.
“Untuk meningkatkan daya saing sekaligus menjaga bumi dari krisis iklim, kita tidak bisa berjalan sendiri,” pungkas Arief.