KUBET – ESG Bukan Lagi Kewajiban tetapi Mesin Inovasi dan Pertumbuhan

Ilustrasi environmental, social and governance (ESG).

Lihat Foto

ESG tak bisa lagi dianggap sebagai kewajiban ataupun beban. Menurut dia, prinsip ini perlu dilihat sebagai mesin inovasi dan pertumbuhan.

“Kita tidak sedang berbicara soal kewajiban, tapi tentang bagaimana ESG bisa jadi pembuka jalan ke peluang pasar baru, efisiensi biaya, dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan,” ujar Citra dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).

Hal ini disampaikan Citra saat menghadiri acara Kopi Darat Komunitas ESG bertajuk ESG as a Catalyst for Innovation & Growth yang digelar bersama Indonesian ESG Professional Association (IEPA).

Pihaknya menyatakan bahwa ESG bukan lagi soal regulasi atau laporan keberlanjutan yang penuh jargon, melainkan tentang inovasi, pertumbuhan, dan masa depan bisnis yang lebih cerdas.

Senada dengan Citra, para pembicara dari berbagai sektor berbagi kisah bagaimana perusahaan mereka menanggapi tantangan ESG dengan pendekatan inovatif.

Itu dimulai dari penerapan energi terbarukan, model bisnis sirkular, hingga kolaborasi dengan startup untuk menciptakan solusi yang terukur.

Herry Ginanjar selaku Ketua IEPA, mengajak peserta melihat perjalanan Komunitas ESG sejak 2022. Dari pertemuan kecil berisi 10 orang, kini komunitas telah menjaring hampir 800 anggota aktif lintas sektor, pemerintah, swasta, akademisi, investor, hingga LSM.

Namun, ia menggarisbawahi tantangan besar yang masih dihadapi.

“Masih banyak perusahaan yang memandang ESG sebagai biaya. Kolaborasi lintas sektor belum optimal. Dan regulasi masih dalam tahap berkembang. Tapi di sinilah letak peluang kami untuk mengubah perspektif dan membangun ekosistem yang mampu menjawab tantangan secara kolektif,” papar Herry.

Sesi presentasi dalam pertemuan tersebut berlangsung dinamis. Beberapa peserta memanfaatkan Duren Party di sesi networking untuk bertukar ide proyek kolaboratif.

Momen penandatanganan MoU antara IEPA dengan Prasmul-eli menjadi simbol nyata komitmen kedua instansi untuk terus membangun ruang akademik yang relevan dan berdampak dalam memajukan ESG di Indonesia.

Para peserta bersepakat bahwa ESG tidak bisa lagi dianggap sebagai agenda sampingan, tetapi jantung baru strategi bisnis modern serta cara baru melihat peluang

Sebagai informasi, Indonesian ESG Professional Association adalah asosiasi independen yang didirikan untuk menghimpun dan memberdayakan para profesional yang bergerak di bidang ESG.

Dengan fokus pada praktik, kebijakan, dan pengembangan sumber daya manusia, IEPA mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan yang berintegritas dan berbasis kolaborasi.