KUBET – Dapat Pendanaan dari DBS, Adena Coffee Akan Siapkan Petani Hadapi EUDR

Adena Coffee yang baru saja mendapatkan pendanaan sebesar Rp 24 miliar dari DBS kini akan memulai memberdayakan petani agar siap menghadapi tantangan karena European Union Deforestation Regulation (EUDR).
Kesiapan menghadapi tantangan itu penting sebab klien utama mitra petani Adena Coffee kini adalag Eropa. Negara-negara di sana mewajibkan komoditas punya traceability atau jejak yang jelas, memastikan setiap produk tidak mengakibatkan praktik deforestasi.
“Adanya aturan ini mengharuskan kami membuat segenap laporan tersebut, oleh sebab itu kami mengalokasikan dana ini untuk membuat platform yang memudahkan pembuatannya,” kata Joseph Juan, Co-Founder Adena Coffee.
Dalam group interview yang diadakan pada Selasa (24/6/2025) lalu, Adena rencananya akan membuat perangkat lunak sehingga level petani kopi pun bisa memahami aturan EUDR serta membantu memastikan praktik keberlanjutan sekaligus mendorong ekspansi pasar.
Bukan hanya mengembangkan platform, Adena juga akan menyelenggarakan enam sesi capacity building bagi 500 petani kopi skala kecil mitra Adena yang tersebar di Gayo, Flores, Bali, dan Jawa Barat.
Joseph mengungkapkan, Adena Coffee akan menggunakan pendanaan yang didapatkan untuk membangun wet mill dan fermentasi baru. “Nantinya kami juga akan membangun beberapa fasilitas produksi di Gayo,” imbuh Joseph.
Adena Coffee yang telah berusia 10 tahun mendapatkan pendanaan DBS dengan skema blended finance. DBS memberikan dana secara khusus kepada wirausaha sosial yang dianggap mampu memberikan dampak positif.