KUBET – Pesenggiri Festival 2025, Lestarikan Kearifan Lokal dan Seni Tapis Kuno Lampung

Pesenggiri Festival 2025 diselenggarakan di Lampung Marriott Resort & Spa pada 20-21 Juni 2025 mengangkat tema Mengayuh bersama Selembar Samudra menampilkan karya seni tapis kuno yang telah berusia ratusan tahun.

Lihat Foto

Lampung Marriott Resort & Spa pada 20-21 Juni 2025 mengangkat tema “Mengayuh bersama Selembar Samudra” menampilkan karya seni tapis kuno yang telah berusia ratusan tahun.

Festival ini menggabungkan pameran karya seni tapis kuno dengan berbagai aktivitas kreatif lainnya. 

Pesenggiri Festival menjadi sebuah cara unik merayakan akar budaya lokal yang tidak hanya menjadi bagian dari identitas lokal, tapi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk kembali terhubung dengan sejarah dan warisan leluhur.

Pameran tapis ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kalianda Tapis dengan pendiri Roslina Daan. Koleksi yang ditampilkan belum pernah diperlihatkan kepada publik sebelumnya, menjadikannya momen langka bagi para pengunjung.

“Salah satu kegiatan budaya yang mengusung pendekatan seperti itu adalah Pesenggiri Festival 2025 memancarkan pesona budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan yang menyentuh akar tradisi dan seni lokal,” jelas Selphie Bong, penggagas Pesenggiri Festival 2025.

Selphie Bong mengurasi dan menulis narasi tentang pelayaran perempuan penenun dalam karya ini.

“Karya ini memberikan pandangan bagaimana perempuan meninggalkan desanya untuk pindah dari tempat ke tempat lain, mungkin karena bencana alam, gunung meletus atau gempa bumi,” jelas Selphie Bong.

Pesenggiri Festival 2025 diselenggarakan di Lampung Marriott Resort & Spa pada 20-21 Juni 2025 mengangkat tema Mengayuh bersama Selembar Samudra menampilkan karya seni tapis kuno yang telah berusia ratusan tahun.DOK. ISTIMEWA Pesenggiri Festival 2025 diselenggarakan di Lampung Marriott Resort & Spa pada 20-21 Juni 2025 mengangkat tema Mengayuh bersama Selembar Samudra menampilkan karya seni tapis kuno yang telah berusia ratusan tahun.

“(Karya ini) memberikan pandangan ketika perempuan menaiki Biduk atau Kapal kayu membawa anak untuk bertahan hidup, tanpa tau berapa lama mereka akan bersandar selamat, dan kita yang berhasil hidup jaman sekarang adalah keturunan para perempuan yang berhasil bersandar selamat,” lanjutnya.

Tak hanya menampilkan tapis, festival ini juga memamerkan karya seni dari Nyoman Nuarta yang eksklusif. Selain itu, ada berbagai kegiatan menarik seperti Temu Rasa dan Rupa Market, Cooking Class bersama Chef Tony Azhari dan Devy Anastasia, serta Kelas Lukis di Keramik berkolaborasi dengan ArtMoments dan Wedgewood.

 

Tidak ketinggalan, Sunset Painting Sundowner bersama Bill Mohdor akan memperkaya suasana di sore hari.

Pesenggiri Festival yang diinisiasi oleh Selphie Bong ini bertujuan tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya dan karya seni tradisional, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun festival budaya yang matang dan berkelanjutan di Lampung.